food5

Croissant

Cerita tentang bagaimana Kipferl - dan akhirnya, croissant - diciptakan adalah legenda kuliner yang luas dan terus-menerus, kembali ke abad ke-19. Namun, tidak ada sumber kontemporer untuk cerita-cerita ini, dan seorang penulis aristokrat, yang menulis pada tahun 1799, tidak menyebutkan Kipferl dalam daftar makanan sarapan yang panjang dan ekstensif.
Legenda-legenda tersebut termasuk kisah-kisah yang ditemukan di Eropa untuk merayakan kekalahan pasukan Umayyah oleh kaum Frank pada Pertempuran Wisata pada tahun 732, dengan bentuk yang mewakili bulan sabit Islam; bahwa itu ditemukan di Buda; atau, menurut sumber lain, di Wina pada tahun 1683 untuk merayakan kekalahan Utsmani oleh pasukan Kristen dalam pengepungan kota tersebut, sebagai referensi terhadap crescent pada bendera Ottoman, ketika tukang roti tidur semalaman mendengar operasi terowongan dan memberi alarm.
Alan Davidson yang disebutkan di atas mengusulkan bahwa cerita asal usul Islam berasal dari penulis abad ke-20 Alfred Gottschalk, yang memberi dua versi, satu di Larousse Gastronomique dan yang lainnya dalam History of Food and Gastronomi.

recipe :

750 gr hard flour
750 gr soft flour 
15 gr yeast
75 gr gula halus
23 gr salt
30 gr full cream 
10 gr baker bonus
2 pcs telur
900 cc air
750 gr croissant fat 

hoe to make :

masukkan sema bahan kecuali croissant fat ke dalam mixing dough, aduk menggunakan pengaduk spiral hingga kalis. 
keluarkan adonan lebarkan menggunakan rolling pin
masukkan fat, tutup fat menggunakan adonan yang telah dilebakrkan (laminating) kemudian roll kembali, lakukan terus hingga 3 kali pengulangan.
setelah itu dinginkan di chiller atau freezer. fungsinya agar fat tidak meleleh.

leberkan kembali panjang bebas, lebar sekitar 8-10 cm, kemudian bentuk menjadi segitiga kerucut, roll,
proofing, eggwash, kemudian baking.


danish 

Asal-usul kue Denmark (Danish) sering dianggap sebagai pemogokan di antara pekerja toko roti di Denmark pada tahun 1850. Pemogokan tersebut menyebabkan pemilik toko roti mempekerjakan pekerja dari luar negeri, di antaranya beberapa tukang roti Austria, yang membawa tradisi kue dan kue kering yang baru. Kue Austria Plundergebäck segera menjadi populer di Denmark dan setelah perselisihan perburuhan berakhir, tukang roti Denmark mengadopsi resep Austria, menyesuaikannya dengan keinginan dan tradisi mereka sendiri dengan meningkatkan jumlah telur dan lemak. Perkembangan ini menghasilkan apa yang sekarang dikenal sebagai kue Denmark (Danish).
Salah satu teknik dan tradisi kue yang dibawa oleh tukang roti Austria adalah teknik laminasi Wina. Karena hal baru tersebut, orang Denmark menyebut teknik kue "wienerbrød" (roti Wina) dan, seperti namanya, nama itu masih digunakan di Eropa Utara saat ini. Pada saat itu, hampir semua barang panggang di Denmark diberi nama eksotis.

recipe

  1. 500 gr hard flour
  2. 75 gr gula pasir
  3. 1 sdm yeas
  4. 2 sdm full cream
  5. 2 butir telur
  6. 175 ml margarin
  7. 1 sdt garam
  8. 200 gr fat
  9. masukkan sema bahan kecuali croissant fat ke dalam mixing dough, aduk menggunakan pengaduk spiral hingga kalis. 
    keluarkan adonan lebarkan menggunakan rolling pin
    masukkan fat, tutup fat menggunakan adonan yang telah dilebakrkan (laminating) kemudian roll kembali, lakukan terus hingga 3 kali pengulangan.
    setelah itu dinginkan di chiller atau freezer. fungsinya agar fat tidak meleleh.

    leberkan kembali panjang bebas, lebar sekitar 8-10 cm, kemudian bentuk menjadi segitiga kerucut, roll,
    proofing, eggwash, kemudian baking.


cookies


Kata “cookie” berasal dari kata “keokje” yang diambil dari bahasa Belanda, artinya adalah kue kecil. Nama ini disesuaikan dengan bentuk cookies saat itu, yaitu adonan manis yang dipanggang dan berbentuk kecil. Sebelum mengenalkan kepada dunia luas, Belanda lebih dulu mengenalkan cookies kepada Amerika Serikat. Lalu kemudian Inggris dan Skotlandia menyusul pada abad 19. Di Inggris, cookies ini menjadi hidangan utama untuk menemani tradisi minum teh. Nah, berarti selama ini kue kering yang kita konsumsi itu adalah warisan dari Belanda.


recipe :

500 gr margarin
500 gr gula halus
3 pcs telur
500gr soft flour
250 gr dry coconut
10 gr baking powder
sck vanili

how to make :

campurkan semua bahan kedalam mixing dugh,diaduk tidak sampai kalis, setidaknya hingga semua tercampur rata saja.
kemudian bentuk-bentuk cookies sesuai selera, kemudian bake, di bake hanya sebentar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1

Talas

1