Ingredients


Solanum Melongena

(Terong)




Terung[1] (Solanum melongena, di pulau Jawa  ebih dikenal sebagai terong) adalah tumbuhan penghasil buah  yang dijadikan sayur-sayuran. Asalnya adalah india dan Sri Langka Terung berkerabat dekat dengan Kentang dan Leunca. dan agak jauh dari Tomat. 
Terung ialah terna yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40–150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10–20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5–10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
Cara menanam tanaman terung adalah disemai, setelah tumbuh 4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu). Panen dimulai pada 70-80 hari setelah semai selanjutnya setiap 5 hari.
Dari segi botani, buah yang dikelaskan sebagai beri memiliki banyak biji yang kecil dan lembut. Biji itu dapat dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung nikotin, sejenis alkaloid yang banyak dikandung tembakau.

Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Terung

Sejarah
Terong adalah tanaman asli India yang tumbuh liar. Pada abad ke -5 SM, pertama kali dibudidayakan di Tiongkok. Sebelum Abad Pertengahan, terong diperkenalkan ke Afrika dan kemudian ke Italia tak lama setelahnya. Berabad-abad setelah terong menyebar ke seluruh Eropa dan Timur Tengah, para penjelajah Eropa memperkenalkan tanaman itu ke Belahan Bumi Barat. Hari ini, para pembudidaya terkemuka termasuk Italia, Turki, Cina dan Jepang.
Fakta nutrisi
Terung mungkin bukan pembangkit nutrisi, tetapi rendah kalori dan sumber serat makanan yang sangat baik (baik larut maupun tidak larut) terutama jika kulitnya tidak dihilangkan. Terong merupakan sumber yang sangat baik dari mineral kalium dan mangan dan merupakan sumber yang baik dari vitamin C, vitamin K fosfor dan B-vitamin.
Fitonutrien yang ditemukan dalam terong termasuk senyawa fenolik, seperti asam caffeic dan chlorogenic dan flavonoid seperti nasunin. Manfaat yang dikaitkan dengan senyawa ini termasuk antioksidan dan antimikroba. Asam fenolik memberikan terong rasa pahit dan menyebabkannya berubah menjadi coklat setelah dipotong.
Sumber : https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&nv=1&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&sp=nmt4&u=https://vitamedica.com/wellness-blog/eggplant/&xid=17259,1500001,15700023,15700122,15700124,15700149,15700168,15700173,15700186,15700191,15700195,15700201,15700205&usg=ALkJrhjWtjobqhfZdsvCx9KcnZrLCJwpBQ 

Morfologi Tanaman Terong

1. Akar

Akar tanaman terong adalah akar tunggang yang dangkal, banyak cabang, dan memiliki buluh yang kasar.

2. Batang

Batang tanaman terong di bedakal menjadi dua macam, yaitu batang utama (batang primer) dan percabang (batang sekunder). Dalam perkemban perkembangan batang sekunder ini akan mempunyai percabangan baru. Batang utama merupakan penyangga berdirinya tanaman, sedang percabangan adalah bagian tanaman yang mengeluarkan bunga. Batang utama bentuknya persegi (angularis), sewaktu muda berwarna ungu kehijauan, setelah dewasa menjadi ungu kehitaman (Imdad, 2001). 

3. Daun

Daun terong terdiri atas tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun seperti ini lazim disebut daun bertangkai. Tangkai daun berbentuk slindris dengan sisi agak pipih dan menebal dibagian pangkal, panjang berkisar antara 5-8 cm. Helaian daun terdiri dari ibu tulang daun, terdiri  atas ibu tulang daun, tulang cabang dan urat-urat daun. Ibu tulang daun merupakan perpanjangan dari tangkai daun yang makin mengecil kearah pucuk. Lebar helaian daun 7-9 cm atau lebih sesuai varietasnya. Panjang daun antara 12-20  cm. Bangun daun berupa belah ketupathingga oval, bagian ujung daun tumpul, pangkal daun mruncing, dan sisi bertoreh. 

4. Bunga

Bunga terong merupakan bunga banci atau bunga berkelamin dua, dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin wanita (putik). Bunga seperti ini dinamakan bunga  lengkap. Perhiasan bunga yang dimiliki adalah kelopak bunga, mahkota bunga, dan tangkai bunga.

5. Buah

Buah terong merupakan buah sejati tuggal dan berdaging tebal, lunak, serta tidak akanpecah bila buah telah masak. Daging buah lunak dan berair. Daging buah ini merupakan bagian yang enak dimakan. 

6. Biji

Biji-biji terdapat bebas dalam daging buah. Biji terong sangat mengkilap, berlendir, berbentuk bulat lonjong dan juga berwrna coklat hingga kehitaman.

Syarat Tumbuh

a. Iklim 

Tanaman terong dapat tumbuh dan berproduksi baik di dataran rendah sampai dataran tinggi ±1000 m dpl. Selama pertumbuhannya, terong menghendaki suhu antara 22 derajat-23 derajat Celcius. Cuaca panas, dan iklimnya kering sehingga sangat cocok ditanam pada musim kemarau pada keadaan cuaca  panas akan merangsang dan mempercepat proses pembungaan ataupun pembuahan. Untuk mendapat  produksi yang tinggi, tempat penanaman terung harus terbuka (mendapat sinar matahari) yang cukup. Di tempat yang terlindung pertumbuhan tanaman terung akan kurus dan kurang produktif (Rukmana, 1994).  

b. Tanah 

Kondisi tanah yang ideal untuk penanaman terug yaitu tanah yang remah, lempung berpasir, dan cukup bahan organik. Dengan kondisi tersebut, biasanya aerasi dan drainasenya baik, tidak mudah tergenang air. Sebenarnya terung dapat di tanam di segala jenis tanah, asal cukup bahan organik. Keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk tanaman terung sekitar 6,0-6,5 (Pracaya, 2002).  

Sumber : https://materipengetahuanumum.blogspot.com/2016/10/klasifikasi-dan-morfologi-terong.html?m=1 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1

Talas

1