4
Wortel
adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12
- 24 bulan) yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan
tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m,
dengan bunga berwarna putih, dan rasa yang manis langu. Bagian yang dapat
dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya.
Wortel dapat dimakan dengan berbagai cara. Pada
wortel mentah hanya 3% β-ririencha yang dilepaskan selama proses pencernaan,
proses ini dapat ditingkatkan hingga 39% melalui pulping, memasaknya dan
menambahkan minyak sawit. Bisa juga dengan cara di buat jus wortel dan kandungan
vitaminnya hampir sama dengan wortel yang dimakan begitu saja.
Untuk mendapatkan hasil optimal wortel harus
dibudidayakan di dataran tinggi dengan ketinggian minimal 1000 mdpl dengan
temperatur udara optimal 15 -21 derajat Celsius. Karena alasan tersebut kebun
wortel biasa ditemukan di daerah Batu, Nongkojajar, Dieng dan Priangan.
Wortel dapat menaikkan jumlah produksi tomat
jika ditanam di rumahmu. Jika dibiarkan berbunga, wortel akan mengeluarkan
aroma herbal yang menarik tawon predator untuk datang dan membunuh hama kebun.
Wortel mengandung vitamin A yang baik untuk
kesehatan mata. Mengkonsumsi wortel baik untuk penglihatan pada mata, terutama
bisa meningkatkan pandangan jarak jauh. Selain vitamin A, wortel juga
mengandung vitamin B1, B2, B3, B6, B9, dan C, kalsium, zat besi, magnesium,
fosfor, kalium, dan sodium
Talas
atau talas bogor
(Colocasia esculentaL., suku talas-talasan atau Araceae) merupakan tumbuhan
penghasil umbi-umbianyang cukup penting. Diduga asli berasal dari Asia Tenggara
atau Asia Tengah bagian selatan, talas diperkirakan telah dibudidayakan manusia
sejak zaman purba, bahkan pada zaman sebelum padi ditanam orang[4]. Kini talas
telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk India, Cina, Afrika Barat
dan Utara, dan Hindia Barat[4]. Talas merupakan makanan pokok, selain sukun, di
beberapa kepulauan di Oseania. Di Indonesia, talas populer ditanam di hampir
semua daerah.
Nama-nama daerahnya banyak yang
senada dengan perkataan talas dan keladi, misalnya talé, kĕladi, sukat, suhat,
seuhat, suwat (Bat.); taro (Nias); taléh, kaladi, kuladi (Min.); talos, kĕladi
(Lamp.); talĕs, kĕladi, kujang, luèh (Day.); taleus, bolang (Sd.); tales (Jw.);
talĕs, kaladi(Md.); talĕs, kladi (Bl.); talé, koladi, kolai, kolei, korei, kore
(aneka dialek di Sulut); aladi, suli, kosi, paco (Sulsel); lole, ufi lole
(Timor); inane, inano, inan, ina wuu, ronan, kětu, etu, hakar, wakal, gwal
(berbagai pulau di Maluku); bètè, ota, dilago, komo (Maluku Utara); nomo, uma,
warimu, hèkérè, sèkéré, ifen, yéfam (Papua)[5]. Sementara talas dalam bahasa
Inggrisdisebut taro, old cocoyam, dasheen, dan eddoe[4].
Talas terutama ditanam untuk dimakan
umbinya, yang merupakan sumber karbohidrat yang cukup penting. Namun umbi ini
mengandung getah yang gatal, yang berbeda-beda ketajamannya menurut jenisnya,
sehingga harus dimasak terlebih dulu sebelum dapat dikonsumsi. Memakan talas
tak boleh berlebihan, karena ia mengandung getah yang mengakibatkan gatal.
Terlalu banyak memakan talas menimbulkan rasa begah dan gangguan pencernaan.[7]
Umbi talas dapat diolah dengan cara dikukus, direbus, dipanggang, digoreng,
atau diolah menjadi tepung, bubur, dan kue-kue.
Di beberapa daerah di Indonesia di
mana paditidak dapat tumbuh, antara lain di Kepulauan Mentawai dan Papua, talas
dimakan sebagai makanan pokok, dengan cara dipanggang, dikukus, atau dimasak
dalam tabung bambu. Di Hawaii dan beberapa bagian Kep. Polinesia, umbi talas
dikukus dan ditumbuk untuk dibuat pasta yang selanjutnya dapat difermentasi
untuk menghasilkan puding.[4]. Di Jawa dan juga di tempat-tempat lain di
Indonesia, umbi talas dikukus atau digoreng untuk dinikmati sebagai camilan.
Terung
(Solanum melongena, di pulau Jawa ebih dikenal sebagai terong) adalah
tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Asalnya adalah
india dan Sri Langka Terung berkerabat dekat dengan Kentang dan Leunca. dan
agak jauh dari Tomat.
Terung
ialah terna yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga
40–150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar.
Ukurannya 10–20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5–10 cm (2-4 inci) lebarnya.
Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7
kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya.
Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan
mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung
berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar
lagi untuk jenis yang ditanam.
Cara
menanam tanaman terung adalah disemai, setelah tumbuh 4 daun sejati kemudian
ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu). Panen dimulai pada 70-80 hari
setelah semai selanjutnya setiap 5 hari.
Dari
segi botani, buah yang dikelaskan sebagai beri memiliki banyak biji yang kecil
dan lembut. Biji itu dapat dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung
nikotin, sejenis alkaloid yang banyak dikandung tembakau.
Komentar
Posting Komentar